Mengenal indera musik tradisional sasando: berikut cara memainkan, corak, aneka, serta sejarahnya

Mengenal indera musik tradisional sasando: berikut cara memainkan, corak, aneka, serta sejarahnya

Indera musik sasando dimainkan menggunakan cara?

Buat menjawab pertanyaan tersebut, engkau wajib memahami dahulu ihwal indera musik sasando.

Tidak hanya langkah memainkan alat musiknya, engkau pula bisa mengetahui sejarah, fungsi, bentuk, aneka, serta perkembangan sasando.

Dikutip asal kbbi, sasando adalah alat musik petik dari pulau rote yang terdiri atas tabung bambu dengan rentangan beberapa kawat yg ditempatkan pada ruang resonansi yg terbuat asal daun lontar.

Sasando merupakan alat musik tradisional asal pulau rote, nusa tenggara timur (ntt).

Dikutip berasal laman resmi kabupaten rote ndao nusa tenggara timur, indera musik berdawai yg dimainkan menggunakan langkah dipetik dengan memakai jari ini tidak memiliki chord.

Sasando nyaris mirip menggunakan alat musik tradisional lainnya seperti kecapi atau harpa.

Namun, sasando memiliki bentuk dan bunyi yg sangat khas.

Lantas, gimana langkah memainkan alat musik sasando?

Cara memainkan sasando

Meski alat musik ini dimainkan menggunakan cara dipetik, sasando memiliki cara yg tidak sinkron menggunakan indera musik petik lainnya.

Sasando umumnya dimainkan menggunakan kedua tangan menggunakan arah yang antagonis.

Tangan kanan berkedudukan untuk memainkan accord, sedangkan tangan kiri sebagai melodi alias bass.

Buat memainkan sasando ini tentu tidak mudah, dibutuhkan pengharmonisan perasaan dan teknik, sebagai akibatnya membentuk nada yang pas dan merdu.

Kecuali itu keahlian jari pada memetik sangat diharapkan.

Nyaris sama dengan indera musik harpa, keahlian dalam memetik dawai sangat menghipnotis suara apalagi Bila memainkan nada tempo cepat maka keterampilan tangan sangat dibutuhkan.

Corak sasando

Pada belahan primer sasando berbentuk tabung panjang yang terbuat asal bambu spesifik.

Belahan bawah dan atas bambu ada tempat buat memasang dan mengatur kencangnya dawai.

Di belahan tengah bambu umumnya diberi senda (penyangga) di mana kawat direntangkan.

Senda ini digunakan buat mengatur tangga nada dan membentuk nada yg tidak sinkron di setiap petikan kawat.

Sedangkan wadah buat resonansi berupa anyaman daun lontar yang sering dianggap haik.

Jenis sasando

Dari perkembangannya, sasando dibagi menjadi dua jenis, yaitu tradisional serta elektrik.

Sasando tradisional ialah bentuk sasando aslinya serta dimainkan tanpa alat elektronik seperti amplifier.

Sedangkan sasando elektrik artinya aneka sasando yg bisa dimainkan menggunakan alat elektro.

Umumnya sasando elektrik dimainkan dalam anjung akbar alias festival terbaru.

Sesuai suaranya, sasando jua dibagi menjadi beberapa aneka diantaranya seperti sasando engkel, sasando dobel, sasando gong serta sasando biola.

Sasando engkel artinya jenis sasando yg mempunyai 28 dawai.

Sasando dobel umumnya memiliki 56 alias 84 kawat, sehingga memiliki lebih poly aneka suara.

Buat sasando gong, ialah aneka sasando yang mempunyai suara nyaris menyerupai bunyi gong.

Sedangkan sasando biola memiliki bunyi nyaris sama menggunakan bunyi biola.

Tentunya penggunaan setiap aneka sasando diubahsuaikan dengan keahlian setiap pemain serta kebutuhan festival.

Fungsi dan arti sasando

Sasando termasuk keliru satu alat musik yg mempunyai suara bervariasi, sebagai akibatnya bisa dimainkan dalam aliran yg bervariasi mirip musik tradisional, pop, serta aliran musik lainnya yg bukan musik elektrik.

Dalam rakyat rote sendiri, sasando tak jarang dimainkan buat mengiringi tarian, lagu, syair serta acara intermezo lainnya.

Sejarah sasando

Ada beberapa versi cerita yg mengisahkan tentang dini mula sasando.

Salah satu cerita yang banyak berkembang di masyarakat merupakan kisah sangguana yang terdampar di pulau ndana serta jatuh cinta menggunakan putri raja.

Mengetahui sangguana jatuh cinta pada putrinya, sang raja pun menyampaikan syarat buat mendapatkan sangguana.

Sangguana diminta buat membentuk alat musik yg tidak sinkron dengan indera musik lainnya.

Berdasarkan mimpi yang dialami sangguana, beliau membentuk alat musik yang dianggap menggunakan sasando serta diberikan pada sang raja.

Raja pun kagum dengan alat musik yg dirancang sang sangguana, dan kemudian raja menikahkan putrinya dengan sangguana.

Secara harfiah nama sasando asal asal bahasa rote, yakni “sasandu” yg berarti “bergetar atau berbunyi”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

APKSLOT
APKSLOT
slot777
letsbet77
MAINZEUS
MAINZEUS
MAINZEUS
MAINZEUS
MAINZEUS