Suku Minangkabau
Galat satu suku yg paling terkenal serta terbesar pada nusantara adalah suku minangkabau yang berada di sumatera barat.
Suku minangkabau yang populer menjadi perantau ini tidak cuma tinggal di sumatera saja tetapi tersebar pada aneka macam penjuru nusantara.
Tetapi lebih berasal itu, suku minangkabau memiliki aneka macam tradisi dan norma norma yang unik serta tetap eksis hingga saat ini, yaitu tradisi serta norma istiadat yg lekat bakal zat religiusnya.
Minangkabau (minang) adalah gerombolan etnis nusantara yg berbahasa dan menjunjung adat minangkabau.
Daerah kebudayaannya minang mencakup wilayah sumatera barat, setengah daratan riau, bagian utara bengkulu, belahan barat jambi, pantai barat sumatera utara, barat energi aceh, serta jua negeri sembilan di malaysia.
Secara etimologi nama minangkabau berasal berasal dua istilah, minang (menang) serta kabau (kerbau).
Nama itu berasal berasal sebuah legenda.
Konon di abad ke-13, kerajaan singasari berbuat ekspedisi ke minangkabau.
Buat mencegah pertempuran, masyarakat lokal mengajukan untuk mengadu kerbau minang menggunakan kerbau jawa.
Pasukan majapahit menyetujui usul tersebut serta menyediakan seekor kerbau yang akbar serta proaktif.
Sedangkan warga minang menyediakan seekor anak kerbau yang lapar menggunakan diberikan pisau di tanduknya.
Dalam pertempuran, anak kerbau itu mencari kerbau jawa dan eksklusif mencabik-cabik perutnya, karena menyangka kerbau tadi merupakan induknya yang hendak menyusui.
Kecemerlangan warga minang tersebutlah yang menjadi ilham nama minangkabau.
Tetapi dari beberapa sumber lain mengungkapkan bahwa nama minangkabau sudah ada jauh sebelum insiden adu kerbau itu terjadi, dimana istilah yg lebih sempurna sebelumnya adalah “minangkabwa”, “minangakamwa”, “minangatamwan” dan “phinangkabhu”.
Kata minangakamwa atau minangkamba berarti minang (sungai) kembar yang mengacu pada dua sungai kampar yakni kampar kiri dan sungai kampar kanan.
Sedangkan kata minangatamwan yg merujuk pada sungai kampar memang disebutkan pada prasasti kedukan bukit.
Disebutkan bahwa pendiri kerajaan sriwijaya yang bernama dapunta hyang berbuat migrasi massal asal hulu sungai kampar (minangatamwan) yang terletak di lebih kurang daerah lima puluh kota, sumatera barat.
Ad interim pada buku karangan edwin m. Loeb, berdasarkan tradisi minangkabau, kerajaan minangkabau didirikan oleh iskandar agung.
Dalam kenyataannya, dulu ada kerajaan melayu, yg kemudian meluas.
Pada abad ke-14 serta ke-15, minangkabau mencakup semua sumatera tengah dan dipecah menjadi 3 belahan: 3 luhak, 3 rantau, serta delapan bab.
Pada luhak (kabupaten) terdapat tanuh, agam, serta lima belas kota.
Kini sebagai batusangkar, bukittinggi, serta payakumbuh.
Sementara 3 rantau artinya: rantau kampar, kuantan (indragiri), dan btg hari.
Kemudian delapan bab menjadi: padang, pariaman, indrapura, jambi, indragiri, siak, painan, dan bengkulu.
Pada etnis minangkabau terdapat banyak klan, yang oleh orang minang sendiri cuma disebut menggunakan kata suku.
Beberapa suku akbar mereka ialah suku piliang, bodi caniago, tanjuang, koto, sikumbang, malayu, jambak.
Selain itu ada juga suku pecahan dari suku-suku utama tersebut.
Kadang beberapa famili berasal suku yang sama, tinggal pada suatu rumah yang diklaim rumah gadang.
Suku minang terkenal menjadi suku yg terpelajar, oleh karena itu jua mereka menyebar di seluruh indonesia apalagi mancanegara dalam berbagai macam karier dan keahlian, diantaranya menjadi politisi, penulis, ustadz, pengajar, wartawan, serta pedagang.
Berdasarkan jumlah populasi yg cukup kecil (2,7% asal penduduk indonesia), minangkabau artinya keliru satu suku tersukses menggunakan banyak pencapaian.
Majalah tempo pada edisi khusus tahun 2000 mencatat bahwa 6 berasal 10 aktor krusial indonesia pada abad ke-20 ialah orang minang.
Sama seperti suku yang lainnya, suku minangkabau memiliki beberapa karakteristik yang cuma dimiliki oleh mereka.
Mempunyai kesenian yg majemuk
Rakyat suku minang memiliki berbagai kesenian mulai asal seni bela diri, tari-tarian sampai seni berkata-istilah.
Uniknya, seni berkata-istilah ini diajarkan buat dengan tujuan buat menjaga kehormatan alias harga diri.
Mempunyai batin perantau
Warga minangkabau terkenal sebagai perantau yg ulung serta mandiri.
Entah itu merantau buat menuntut pengetahuan atau buat bertugas.
Namun rata-rata mereka pulang mengadu nasib di kota-kota besar mirip jakarta, palembang, medan, aceh, batam dan lain sebagainya.
Apalagi, tidak sedikit juga yg pergi merantau ke negeri tetangga mirip malaysia dan singapura.
Adat merantau juga ialah impak dari mekanisme matrilineal yg dianut.
Sehingga sebagian akbar pria yang sudah dewasa bakal pulang merantau untuk mencari uang.
Tidak heran Bila aneka macam warga minang yang merantau pada kota-kota besar serta menjadi wirausahawan.
Contohnya saja dengan membuka restoran masakan padang.
Sangat egaliter serta demokratis
Masyarakat minang ialah warga yg egaliter serta demokratis.
Sehingga, semua dilema yg menyangkut masyarakat secara keseluruhan harus hukumnya buat dimusyawarahkan demi menerima konsensus.
Selain itu, warga minangkabau pula populer sangat egaliter sehingga tidak canggung saat berhadapan dengan suku alias bangsa lain, sebagai akibatnya mereka sangat percaya diri dalam syarat apapun.
Menganut mekanisme matrilineal
Keunikan lain asal suku minangkabau ialah menganut sistem matrilineal dimana garis mak lebih mayoritas dengan sistem keturunan menganut garis bunda.
Uniknya, satu-satunya suku di indonesia yg menganut mekanisme matrilineal artinya suku minangkabau.
Sebagai akibatnya, di mekanisme pembagian warisan pihak perempuan bakal mendapatkan bagian lebih poly dibandingkan pria.
Positifnya, apabila suatu saat si lelaki meninggalkan wanitanya, maka wanita tadi tidak rentan ataupun berjuntai pada lelaki tersebut.
Memakai bahasa minangkabau
Suku minangkabau memiliki bahasa khusus yang dipergunakan pada kehidupan sehari-hari namanya bahasa minangkabau.
Buat logat atau dialeknya mirip dengan bahasa melayu.
Meskipun demikian, terdapat yg berkata bahwa bahasa minang ialah bahasa berdikari dan bukan serapan berasal bahasa melayu.
Bahasanya lumayan rumit tetapi tak sulit buat dipelajari rakyat asal luar minang.
Istiadat pernikahan yg khas
Pada dasarnya, istiadat pernikahan rakyat minang sarat menggunakan hukum islam.
Syarat utama sebelum pernikahan artinya ke 2 calon pengantin wajib beragama islam.
Ke 2, ke 2 calon pengantin tidak dari berasal suku yang sama.
Ketiga, kedua calon mempelai harus saling menghormati keluarga besar ke 2 belah pihak.
Terakhir ialah calon suami harus mempunyai penghasilan.
Buat tradisi pernikahan sendiri, terdapat beberapa tahapan yg harus dipenuhi, mirip tahapan mamisek, malam bainai, maminang, prosesi ikrar nikah, serta lain sebagainya.
Upacara khusus kematian
Selain tradisi pernikahan, masyarakat minangkabau jua memiliki upacara spesifik yang digelar saat terdapat kematian.
Buat upacara kematian pula tidak lepas dari syari’at islam dan adat norma yg dianut.
Mirip, sakik basilau, kacang pali,cabiek kapan, mengaji di rumah sedih selama 3 hari, memperingati pada hari ketujuh, dan lain sebagainya.
Yang pertama ialah pakaian limpapeh tempat tinggal nan gadang atau acapkali pula disebut sandang bundo kanduang.
Sandang bundo kanduang alias limpapeh tempat tinggal yang gadang
Pakaian ini adalah lambang kebesaran bagi para wanita yang sudah menikah.
Pakaian tadi artinya simbol dari pentingnya peran seseorang mak dalam sebuah keluarga.
Limapeh sendiri ialah adalah tiang tengah asal bangunan rumah norma sumatera barat.
Peran limapeh dalam mengokohtegakkan gedung artinya analogi berasal peran ibu dalam sebuah keluarga.
Bila limapeh rubuh, maka tempat tinggal alias suatu gedung jua bakal rubuh, begitupun Bila seseorang ibu alias perempuan tidak pandai mengatur rumah tangga, maka keluarganya jua tidak akan bertahan lama .
Secara umum , pakaian norma bundo kanduang atau limpapeh tempat tinggal yang gadang mempunyai kreasi yg bhineka dari setiap nagari atau sub suku.
Tapi, beberapa kelengkapan khusus yg sempurna terdapat pada aneka-jenis pakaian tadi seperti tingkuluak (tengkuluk), baju batabue, minsie, lambak atau sarung, salempang, dukuah (kalung), galang (gelang), dan beberapa aksesoris lainnya.
Baju tradisional pria minangkabau pakaian norma sumatera barat
Sandang yang diperuntukkan bagi para pria ini bernama sandang penghulu.
Sinkron namanya, pakaian ini hanya dipergunakan oleh tetua istiadat alias orang eksklusif, dimana pada langkah pemakaiannya pun di atur sedemikian rupa sang hukum istiadat.
Sandang ini terdiri atas beberapa kelengkapan yang di antaranya deta, baju hitam, sarawa, sesamping, cawek, pakaian, keris, dan tungkek.
Sandang adat pengantin padang
Selain baju bundo kanduang serta baju penghulu, ada jua aneka pakaian adat sumatera barat lainnya yang awam dikenakan sang para pengantin dalam upacara pernikahan.
Sandang pengantin ini lazimnya berwarna merah dengan tutup kepala dan hiasan yang lebih poly.
Hingga kini , pakaian tadi tetap kerap dipergunakan tapi tentunya dengan sedikit tambahan modernisasi menggunakan style atau desain yang lebih khas.
Lamang tapai ialah makanan yg biasa disajikan waktu ada program spesifik.
Lamang tapai
Contohnya saat berbuka puasa, hari raya, atau waktu pesta pernikahan.
Sebagai akibatnya, makanan yang biasa dijadikan makanan pernutup ini sangat dinanti oleh rakyat minang.
Lamang tapai terdiri asal dua komponen utama, yaitu lamang dan tapai.
Lamang terbuat asal beras ketan yg dipanggang bersama dengan santan pada pada bambu.
Sedangkan tapai terbuat daru beras ketan hitam yang difermentasi.
Makan lamang ini cita rasanya akan kurang jika nggak sama-sama dengan tapai.
Kombinasi rasa masam dan cantik berasal kedua makanan ini membuahkan hidangan yang satu ini bakal terasa lebih enak.
Dadiah
Dadiah adalah susu sapi yg difermentasikan di pada bambu.
Dadiah, umumnya dihidangkan dengan mencampurnya beserta emping beras ketan dan disiram santan dan gula merah.
Formasi rasa asal bahan-bahan yang dicampur akan terasa meleleh pada lidah.
Sala lauak
Sala lauak ini ialah makanan homogen gorengan.
Terbuat berasal tepung beras, ikan asin, dan ramuan mirip bawang, kunyit, cabe, serta garam.
Lalu, bahan-bahan yg sudah disiapkan dicampur serta dibuat menjadi campuran.
Adonan kemudian dibentuk bulat seukuran bola pingpong.
Rakyat minang biasa membuahkan sala lauak menjadi pelengkap waktu makan lontong atau ketupat sayur.
Pensi
Homogen kerang yang ukurannya mungil dan cuma hayati di danau maninjau.
Pensi umumnya diolah oleh masyarakat minang menjadi makanan ringan yang enak.
Pensi akan dimasak beserta menggunakan jahe, lengkuas, daun bawang, seledri, serta garam.
Rasanya gurih serta anggun yang berhimpun menjadi satu.
Umumnya pensi banyak dijual di pasar-pasar tradisional yang ada pada kabupaten agam.
Goreng rinuak
Rinuak merupakan ikan yg ukurannya kecil, kira-kira hanya berukuran 2 cm saja.
Ikan ini hanya bisa ditemui di waduk maninjau, kabupaten agam, sumatera barat.
Jika dilihat, ikan ini seperti seperti ikan teri, bedanya, ikan ini hidup pada air hambar.
Bahasa minangkabau yg berbeda-beda buat sebuah maksud yg sama, walau tetap dalam akar rumpun istilah yg sama.
Dialek bahasa minangkabau sangat bervariasi, apalagi antar kampung yg dipisahkan oleh sungai sekalipun telah memiliki dialek yang berbeda.
Perbedaan terbesar adalah dialek yang dituturkan di daerah pesisir selatan serta dialek di daerah muko-muko, bengkulu.
Selain itu dialek bahasa minangkabau pula dituturkan pada negeri sembilan, malaysia serta yang diklaim menjadi aneuk jamee pada aceh, terutama di daerah aceh barat daya dan aceh selatan.
Rumah gadang merupakan rumah istiadat suku minangkabau yang pula mempunyai sebutan lain mirip rumah godang, rumah bagonjong, dan tempat tinggal baanjuang.
Rumah tata cara ini adalah tempat tinggal model anjung yang berukuran akbar menggunakan bentuk persegi panjang.
Sama mirip rumah istiadat indonesia lainnya, tempat tinggal gadang juga dirancang berasal material yang berasal dari alam.
Tiang penyangga, tembok, dan lantai terbuat dari papan kayu dan bambu, sementara atapnya yg berbentuk mirip tanduk kerbau terbuat berasal ijuk.
Meski terbuat asal hampir 100% bahan cakrawala, arsitektur rumah gadang tetaplah memiliki desain yang bertenaga.
Tempat tinggal ini mempunyai kreasi tahan gempa sesuai dengan kondisi geografis sumatera barat yang memang terletak di daerah rawan gempa.
Kreasi tahan gempa di rumah gadang salah satunya ditemukan di tiangnya yang tidak menancap ke tanah. T
Iang tempat tinggal adat sumatera barat ini justru menumpang atau bertumpu pada batu-batu datar di atas tanah.
Dengan desain ini, getaran tidak bakal mengakibatkan tempat tinggal rubuh ketika terjadi gempa berskala akbar sekalipun.
Selain itu, setiap rendezvous antara tiang dan kaso besar di tempat tinggal norma ini tidak disatukan menggunakan paku, melainkan memakai pasak yg terbuat berasal kayu.
Dengan mekanisme sambungan ini, tempat tinggal gadang bakal bisa beranjak secara fleksibel walau diguncang dengan getaran gempa yg kuat.
Galat satu indera musik tradisional minangkabau adalah talempong.
Talempong
Alat musik pukul ini terbuat dari kuningan, berbentuk bulat dengan bagian bawah berlubang dan pada belahan atasnya ada sedikit tonjolan.
Talempong seringkali dipergunakan sebagai indera musik buat mengiringi aneka macam kesenian tradisional minangkabau mirip tarian alias musik.
Saluang
Alat musik tradisional minangkabau ini terbuang berasal ‘talang’ yg ialah homogen bambu tapi lebih tipis dan dimainkan dengan langkah ditiup.
Talang dengan berukuran yang lebih akbar juga digunakan menjadi wadah buat mengolah kuliner khas minangkabau yaitu lamang.
Alat musik tradsiional minangkabau yang satu ini mempunyai panjang 40-60 sentimeter menggunakan 4 butir lubang dengan diameter masing-masing lubang tiga-4 sentimeter.
Buat memainkan saluang tidaklah praktis, diharapkan teknik spesifik yang dinamakan dengan ‘manyisiahan angok’ (menyisakan nafas).
Menggunakan teknik ini pemain saluang bisa meniup saluang dari dini sampai akhir lagu tanpa nafas yang terputus.
Rabab
Indera musik tradisional minangkabau yang satuini seperti menggunakan biola.
Dikatakan mirip karena asal segi bentuk memang hampir sama dan langkah memainkannya pun sama yakni menggunakan digesek.
Rabab kecuali sebagai alat musik pula menjadi kesenian tersendiri. Kesenian rabab umumnya berwujud cerita alias dendang dengan diiringi indera musik rabab tadi.
Dua peredaran rabab yg relatif populer ialah rabab pasisia dan rabab pariaman.
Pupuik batang padi
Seperti namanya alat musik tiup ini memang terbuat berasal btg padi.
Pada belahan ujung daerah tiupan biasanya dipecah sedikit sebagai akibatnya menimbulkan celah, Bila ditiup celah ini bakal mengelurkan bunyi.
Umumnya pupuik batang padi ditambah dengan lilitan daun kelapa di ujungnya.
Bansi
Indera musik yang satu ini dimainkan menggunakan cara ditiup.
Bansi memiliki 7 lubang, mirip menggunakan rekorder, bentuknya pendek, biasanya berukuran 33-36 sentimeter.
Pupuik tanduak
Alat musik tradisional minangkabau yang satu ini cukup unik sebab dirancang dari ampas tanduk kerbau.
Meskipun termasuk indera musik akan tetapi pupuik tanduak sangat sporadis dimainkan sebagai pengiring musik, manfaatnya lebih kepada alat pemanggil alias pemberitahu Jika ada pengumuman berasal pemuka norma.
Sarunai
Syahdan kata sarunai berasal asal istilah shehnai yakni indera musik yang dari dari india.
Sarunai terbuat berasal 2 potong bambu yang tidak sama besar , rabat yg mungil bisa masuk ke potongan yang lebih akbar, dengan kegunaan menjadi pembuat nada.
Tambua tasa
Ialah alat musik pukul yg hingga saat ini tetap seringkali digunakan, terutama pada ketika program adat.
Alat musik ini terdiri dari 2 indera yaitu gandang tambua serta gandang tasa.
Gandang tambua berbentuk tabung dengan bahan kayu dengan 2 bagian atas kulit.
Gandang tambua dimainkan menggunakan langkah disandang pada salah satu bahu oleh pemain pada posisi berdiri menggunakan menggunakan 2 butir kayu sebagai pemukul.
Sedangkan gandang tasa lebih seperti 1/2 bola yang hanya memiliki satu sisi kulit (single headed drum).
Kayu buat memukul gandang tasa umumnya lebih ramping, lentur serta ukuran lebih panjang.
Berbeda menggunakan pencak dan silat.
Tarian pencak
Pencak silat dilakukan oleh dua orang menggunakan gaya silat.
Secara fisik pada pencak, permainannya bisa bergesekan atau bersentuhan.
Tetapi, di pada tarian, pemain tigak bersinggungan atau bersentuhan.
Tarian ini diikuti sang suara-bunyian mirip talempong dan pupuik btg padi.
Gerakannya tidak harus mengikuti irama serta bunyi-bunyian.
Suara-bunyian itu hanyalah sekedar pengiring belaka.
Gerakan tarian pencak ini disesuaikn menggunakan motilitas versus.
Bagaimana lawan memainkan gerakan, mirip itu juga gerakan yang satunya.
Terdapat 3 aneka tarian pencak yaitu menjadi berikut : tari sewah, tari alo ambek, dan tari galombang.
Tarian perintang
Tari perintang yakni tarian yg dimainkan pemuda-pemuda buat perintang saat.
Tarian bisa dilakukan bersama-sama alias seseorang diri.
Tarian diiringi bunyi-bunyian mirip talempong, beduk, serta puput btg padi.
Tarian dilakukan dengan bebas dengan irama 4/4 tanpa terikat menggunakan bunyi-bunyian yg mengiringinya.
Setiap penari bebas berbuat gerakan sinkron kemahirannya.
Akan tetapi ada aktivitas yg sudah terpola mirip menirukan motilitas tupai, elang terbang, kebaru mengamuk, dan sebagainya.
Tarian ini umumnya dimainkan di sawah di animo panen atau di program-program keramaian lainnya.
Diantaranya tari piring, tari galuak, dan tari kerbau jalang.
Tarian kaba
Tarian ini umumnya mengadopsi tema cerita (kaba) yg mengutamakan nyanyian daripada motilitas tari.
Penari menyanyikan cerita kaba sambil menari.
Pengungkapan cerita kaba menggunakan nyanyian lebih diutamakan daripada motilitas tarinya.
Jadi, tari hanya menjadi pembawa kaba belaka.
Tarian umumnya juga diikuti sang musik pengiring mirip talempong serta adok. Aneka tarian ini bergantung kepada cerita kaba yg dibawakan.